KONDISI
PERKEMBANGAN DAERAH KOLONI
A.
Pendahuluan
Dari tahun ke tahun jumlah penghuni koloni Inggris di Australia semakin
bertambah. Bukan saja oleh deportasi para tahanan, tetapi juga oleh masuknya
orang-orang bebas Inggris yang membanjiri daerah New South Wales, maka daerah
ini menjadi sempit, sehingga terpaksa mencari daerah-daerah baru untuk dihuni.
Dengan semakin banyaknya daerah yang dijadikan koloni oleh Inggris maka keadaan
di Australia semakin berkembang. Di Tasmania misalnya, terjadi konflik antara
penduduk asli dengan pendatang (orang kulit putih). juga di Australia Selatan
masalah yang timbul dalam bidang sosial adalah mereka tidak mempunyai seorang
pembantu seperti layaknya pembantu dari orang biasa, tetapi yang bekerja kepada
mereka adalah seorang narapidana. Di samping itu Queensland menjadi koloni yang
berdiri sendiri pada tahun 1859. Sebelum menjadi koloni Queensland adalah
tempat untuk penempatan narapiadana. Tetapi kemudian setelah menjadi koloni daerah
ini berkembang cukup pesat.
Sama halnya dengan Victoria juga merupakan sebuah koloni yang awalnya
merupakan sebuah daerah yang dijadikan sebagai lahan penelitian oleh para ahli
dari Inggris. Karena daerah tersebut dianggap layak untuk dijadikan sebagai
tempat pemukiman, sebab daerah ini subur cocok untuk lahan pertanian, maka
banyak orang kulit putih yang datang dan menjadikan daerah itu sebagai sebuah
koloni baru. Selain itu setelah diketemukan tambang emas hal ini menjadi dasar mengalami
perkembangan yang sangat pesat serta menjadikan daerah ini tingkat
kesejahteraanya tinggi.
B. Perkembangan daerah koloni Queenslands, Australia selatan, dan Victorias
1. Tazmania
Tasmania masih disebut Van Diemen’s Land sesuai dengan nama yang diberikan
oleh Abel Tasman, orang yang menemukan benua tersebut, sampai tahun 1855.
Kemudian berganti nama menjadi Tasmania. Masyarakat dari Tasmania ini merupakan
campuran penduduk bebas (free settler) dengan narapidana (convicts), ketika
pemukiman di pulau Norfolk di tinggalkan, banyak penduduk bebas di pulau itu
pindah ke Tasmania, namun dalam waktu yang bersamaan banyak juga narapidana
yang masuk.
Letnan gubernur pertama yang berkuasa atas seluruh Tasmania adalah Kolonel
Davey (1813-1817). Pada masanya gubernur davey berhasil menjadikan Tasmania
berswasembada, bahkan banyak hasil-hasil pertanian Tasmania di kirim ke Sidney.
Tapi dibalik kesuksesan davey ia sering bersifat kasar dan kurang disiplin
sehingga pemerintahannya merosot, akibatnya banyak dari narapidana melarikan
diri karena lemahnya pengawasan. Marcquarie sebagai Gubernur di seluruh wilayah
koloni sangat tidak menyukai sifat Davey seperti itu, sehingga ia meminta
supaya Davey diganti.
Davey kemudian digantikan oleh Kolonel William sorell, selama
pemerintahannya dari tahun 1817-1824 ia berusaha memajukan Tasmania, dengan
membangun jalan yang menghubungkan Hobart dan Launceston. Pada masa Sorell
Tasmania sudah berhasil mengekspor gandum. Pada tahun 1824 Sorrel digantikan
oleh Kolonel George Arthur. Pada tahun 1825 parlemen Inggris mengeluarkan
undang-undang yang memisahkan Tasmania dari New South Wales.
Tasmania dipandang sebagai tempat penampungan narapidana paling buruk
tingkah lakunya, dibukanya penjara Macquarie Harbour kiranya dapat dijadikan
bukti. Selain masalah narapidana yang di Tasmania juga sering terjadi konflik
antara penduduk asli dan pendatang (orang kulit putih), penduduk asli
mencurigai orang kulit putih akan membahayakan hidupnya, di lain pihak orang
kulit putih menganggap bahwa penduduk asli akan berusaha mempertahankan hak nya
atas tanah Tasmania yang akan mereka olah ndan miliki. Selama 13 tahun masa
pemerintahan Arthur, ia berjuang keras meningkatkan kesejahteraan koloni itu,
pada akhir masa pemerintahannya (1837) penghasilan Tasmania telah naik menjadi
enam kali lipat dari penghasilan awal masa pemerintahannya, kemudian ia
digantikan oleh Sir John Franklin. Pada tahun 1855 Tasmania mulai melaksanakan
pemerintahannya sendiri dan secara resmi mengubah namanya dari Van diemen’s
Land menjadi Tasmania.
2. Queenslands
Pada awalnya Queensland
merupakan bagian dari New South Wales, pemukiman Queensland dimulai sejak tahun
1824, dan setelah 35 tahun koloni ini mampu untuk berdiri sendiri (1859). Pada
tahun 1823 Jhon Oxley ditugaskan oleh gubernur New South Wales untuk melakukan
penyelidikan ke arah utara, dan ia berhasil menemukan sebuah daerah baru yakni
Moreton Bay di hilir sungai Brisbane. Setahun kemudian (1824) Jhon Oxley
membuka daerah ini untuk dijadikan pemukiman yang baru yang disebut distrik
Moreton Bay. Ide membuka koloni ini adalah untuk memisahkan narapidana dengan
penduduk bebas (free settlers) dan free settlers tidak diperkenankan untuk
memasuki wilayah ini, daerah ini sangat cocok karena narapidana sangat sulit
untuk melarikan diri karena satu-satunya tempat untuk melarikan diri ialah
hutan dan semak belukar. Selain itu mereka harus memilih kelaparan atau hidup
bersama penduduk asli, para narapidana mempersiapkan tanah yang nantinya akan
diolah oleh penduduk bebas akan tetapi rencana ini tidak berhasil karena
berkembangnya perasaan anti “Convit Sytem”yakni tanpa diberikannya surat
keterangan berapa lama terpidana itu dibuang.
Dalam perkembangan
selanjutnya para peternak, petani, dan penduduk kota di distrik utara ini.
Mereka mulai memikirkan pemerintahan sendiri lepas dari New South Wales mereka
tidak puas karena hanya memiliki satu wakil saja di dalam parlemen New South
Wales. Sedangkan pemerintahan yang berada di Sydney terlalu jauh dan tidak
mengetahui masalah yang dihadapi oleh mereka.
Berdasarkan Autralia
Colonies Government Act (1850) distrik Moreton Bay yang menyebut dirinya
Queensland sejak tahun 1859 berhak untuk mengatur pemerintahan sendiri yang
sesuai dengan aspirasi dan kepentinganya. Gubernur pertama Queensland adalah
Sir George Bowen.
Sejak berdirinya koloni ini secara mandiri Queensland mengalami kemajuan yang pesat, kemajuan ini didukung oleh sumber daya alam yang tersedia seperti emas, timah, tembaga, dan batu-batu mulia selain bahan tambang Queensland juga dianugerahi oleh keadaan alam yang sangat mendukung untuk industri peternakan dan perkebunan.
Sejak berdirinya koloni ini secara mandiri Queensland mengalami kemajuan yang pesat, kemajuan ini didukung oleh sumber daya alam yang tersedia seperti emas, timah, tembaga, dan batu-batu mulia selain bahan tambang Queensland juga dianugerahi oleh keadaan alam yang sangat mendukung untuk industri peternakan dan perkebunan.
3. Autralia selatan
Diawali oleh buah pemikiran Edward Gibbon Wakefikeld dalam bukunya yang
berjudul a letter from sydney yang diterbitkan pada tahun 1829. Dalam bukunya
terdapat pokok pikiran yang akhirnya mempengaruhi koloni-koloni di
Australia. Di dalam tulisannya dikeluhkan bahwa di New SouthWales seorang
majikan tidak dapat hidup layaknya seorang majikan di Inggris, hal ini
dikarenakan narapidana saja yang diperkajan sebagai seorang pembantu dan
Wakefield menawarkan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Secara
garis besar teori Wakefield dapat dikemukaan menjadi dua butir yakni :
a.
Tanah di koloni baru
hendaknya dijual dengan harga yang cukup mahal sehingga seorang imigran pekerja
tidak mudah mudah membeli sebuah bidang tanah. Uang hasil pembelian tanah
tersebut digunakan untuk biaya migrasi penduduk ke koloni tersebut dalam rangka
untuk menjaga ketersedian tenaga kerja di koloni tersebut.
b. Tanah hendaknya di jual dalam partai besar dan pemabyarannya tunai lewat
suatu lelang. Selain itu satu ide Wakefield yang paut dicatat adalah bahwa
semua koloni harus sesegera mungkin diberikan status pemerintahan sendiri. Karena
keadaan Inggris yang pada saat itu serba sulit orang-orang berpikir alangkah
baiknya kalau ada kesempatan keluar dari Inggris untuk kehidupan yang lebih
baik, dan pada saat yang bersamaan datanglah kabar tentang perjalanan Sturt ke
daerah sungai Murray dan mengungkapakan adanya tanah yang baik di sekitar sunga
Murray. Para pengikut Wakefield yang tertarik dengan berita ini menghadap
pemerintah agar diperkenankan berangkat dan membuka pemukiman di daerah
tersebut tetapi permintaan ini ditolak oleh pemerintah dengan alasan biaya yang
dibutuhan tidak sedikit dan trauma dengan pengalaman di australia barat.
Oleh karena harga tanah yang tinggi akhirnya terjadi
penyimpang-penyimpangan sebab tanah-tanah yang merka beli dijual kembali dengan
harga yang lebih tinggi. Dalam keadaan yang kurang menguntungkan Gawler tetap
berusaha, ia mengatur para pekerja untuk melakukan pekerjaan umum, membangun
jalan, jembatan, dan dermaga dan arena Gawler tidak memiliki cukup uang untuk
membayar para pekerja ia mengeluarkan janji tertulis yang berfungsi untuk
menggantikan uang kertas (sering disebut IOU atau bill) akan tetapi ketika bill
tersebut disampaikan kepada dewan, dewan menolak membayar dan pemerintah
Inggris pun mengambil langkah yang sama. Komisi majelis rendah melakukan
penelitian terhadap pemerintahan semasa Gawler, komisi ini mengakui bahwa
kondisi koloni pada saat Gawler tiba yang memaksa Gawler mengambil tindakan
tersebut. Komisi ini mempersalahkan undang-undang yang mengatur pembentukan
koloni tersebut dan juga memandang bahwa dewan komisaris tidak memiliki
pandangan ke depan yang jelas tentang perlunya dualisme pengelolaan Asutralia
Selatan.
Kegagalan Gawner ini mengakhiri pengawasan dewan komisaris dan suatu
undang-undang yang baru yang nerisi pembentukan suatu pemerintahan yang lebih
baik undang-undang ini dikeluarkan pada tahun 1842 yang menempatkan Australia
Selatan sama dengan koloni yang lain, suatu koloni yang dalam ketatanegaraan
inggris biasa disebut Crorn Colony. Ketika George Grey tiba ia menerima koloni
ini sudah dalam keadaan bangkrut, Grey berusaha memperbaiki keadaan koloni itu
dengan tindakan yang tergolong berani misalnya mengurangi gaji pegawai dalam
rangka penghematan, akan tetapi usaha yang dilakuan Grey sia-sia apabila
pemerintah Inggris tidak bersedia untuk membayar semua bill pada masa
pemerintahan Gawler. Atas bujukan dan janji Grey akhirnya pemerintah Inggris
bersedia untuk membayar semua bill senilai 200.000 poundsterling.
Setelah masalah bill terselesaikan timbulah kepercayaan dan melaksanakan
anjuran-anjuran gubernur sehingga pertania mulai berkembang demikian pula
dengan peternakan yang berada di sepanjang sungai Murray. Dalam usaha untuk
memajukan daerah koloninya Grey tertolong karena penemuan tambang- tembaga di
Kapunda pada tahun 1842, kemudian ditemukan lagi tambang- tembaga di Burra-Burra.
Ketika pemerintah Inggris mengeluarkan Australian Colonies Geverment Act
Australi Selatan juga turut mempersiapkan diri untuk menyusun pemerintahan
sendiri. Usaha ini dimulai sejak tahun 1853, namun baru dapat berlaku secara
efektif sejak tahun 1856.
4. Victoria
Pada tahun 1802 kapal Lady Nelson dibawah pimpinan letnan Murray memasuki
teluk Port Philip dan sejak kedatangan letnan Murray inilah wilayah ini disebut
distrik Port Philip yang sebelumnya wilayah ini termasuk wilayah New South
Wales. Pada tahun 1803 letnan colonel Collins ditugaskan untuk membuka daerah
pemukiman baru di Sorento di teluk Port Philip. Namun pemukiman ini hanya
didiami beberapa bulan oleh colonel Collins karena tidak memenuhi syarat untuk
didiami dan mereka pindah ke daerah Tazmania. Dan daerah ini tidak di
perhatikan oleh pemerintahan New South Wales selama 30 tahun. Pada tahun
1836 mayor Mitchell dalam eksplorasinya memasuki teluk Portlantd dan ia
terkejut karena daerah yang diperkiran belum terjamah ternyata sudah didiami
oleh orang kulit putih yang telah mendiami daerah ini sejak tahun 1834.
Sebelum Henty berusaha dan menetap di teluk Portland dua orang yang berasal
dari Leunceston, J.T Gellibrand dan John Batman yang telah mendengar cerita
tentang Henty bersaudara mengajukan permohonan kepada gubernur Darling untuk
memberi Grant sebuah bidang tanah di Westernport. Mereka bertujuan untuk
membuka peternakan dan permintaan ini ditolak oleh gubernur Darling dengan
alasan tidak akan mengijinkan usaha perorangan untuk membuka pemukiman di
tempat usaha resmi pemerintah mengalami kegagalan. Tahun 1834 batman
bergabung dengan teman-temannya membentuk sebuah kongsi lalu mengirim sebuah
ekspedisi untuk menyelidiki daerah lahan yang dibeli dari kepala-kepala suku
penduduk asli.
Selain kelompok Batman masih ada kelompok lain yang berambisi untuk membuka
pemukiman baru di Portland, kelompok ini dipimpin oleh John Pascoe Fawnker.
Fawnker membeli sebuah kapal yang diberi nama Enterprice kemudian melakukan
penyelidikan di Portland. Batman melihat kolompok ini merupakan saingan mereka
dan memperingatkan mereka karena telah melanggar atas tanah yang dimiliki oleh
Batman namun persaingan ini tidak menjadi hal serius, kelompok Fawnker akhirnya
menetap disuatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Melboume. Kelompok
Batman dan Fawnker dianggap sebagai “squatters“ atau penghuni liar kerena
pendudukan daerah Port Philip atas kemauan kolonis sendiri tanpa persetujuan
dari gubernur New South Wales.
Pada tahun 1835 gubernur bersama Legeslatif Council New South Wales
mengeluarkan undang-undang yang menyarankan bahwa pendudukan tanah atas tanah
pemerintah dengan cara bertempat tinggal dan mendirikan rumah tanpa ijin resmi
dianggap melanggar peraturan tetapi peraturan ini tidak berlaku secara efektif
karena para penghuni Port Phillip berada jauh dari jangkauan. Dan migrasi ke
Port Phillip tidak dapat dibendung. Pemukiman di daerah Port Phillip berkembang
dengan pesat, hal ini terlihat dari perkembangan industri peternakan biri-biri,
akan tetapi penduduk Port Philip tidak memiliki suara di dalam pemerintahan New
South Wales yang berpusat di Sydney. Penduduk Port Phillip menganggap Sydney
hanya memberi kewajiban dan aturan-aturan pemilik tanah. Penduduk Port
Phillip akhirnya meminta kepada pemerintah Inggris untuk memisahkan diri dari
New South Wales dan untuk menjawab tuntutan ini pemerintah inggris akhirnya
merubah jumlah Legeslatif Council New South Wales menjadi 36 orang dimana lima
orang anggota dipilih oleh penduduk Port Phillip sendiri dan satu orang anggota
dipilih oleh rakyat di Melbourne.
Rakyat Port Phillip tetap tidak puas dengan perubahan ini karena jarak
Sydney dengan Port Phillip jauh dari tempat tinggal mereka selain itu kendala yang
lain adalah tidak tersedianya sarana komunikasi yang dapat menghubungkan Sydney
dengan Port Phillip, wakil-wakil mereka yang berada di Sydney tidak mengetahui
keadaan yang sebenarnya dan kehendak dari penduduk Port Phillip. Akhirnya
berdasarkan Australi Colonies Government Act distrik Port Phillip dipisahakn
dari New South Wales dan berganti nama menjadi Victoria yang berdiri sendiri
menjadi mandiri pada tanggal 1 Juli 1851. Victoria semakin berkembang setelah
ditemukannya emas di Bendigo dan Ballarat dan akhirnya terjalin deman emas atau
gold rush yang akhirnya menjadi dasar perkembangan industri di kemudian
hari.
C. Dampak dari terbentuknya koloni Tasmania, Queensland, Australia Selatan dan
Victoria.
1. Tasmania
Sepanjang sejarahnya Tasmania dipandang sebagai tempat
penampungan narapidana paling buruk tingkah lakunya. Orang-orang yang dikirim
di Tasmania merupakan mereka yang melakukan kejahatan-kejahatan berat, sehingga
pada tahun 1822 William Sorell membangun penjara khusus di Maquarie Harbour.
Sorell merupakan Letnan Gubernur yang terakhir di Tasmania, karena Tasmania
yang semula menjadi satu dengan New South Wales segera melepaskan diri pada 2
Desember 1825. Sejak saat itulah Tasmania menjadi daerah otonomi. Pada tahun
1855 Tasmania mulai melaksanakan pemerintahan sendiri dan secara resmi menubah
namanya menjadi Tasmania yang sebelumnya bernama Van Diemen’s Land. Pada tahun
1860 Tasmania sempat mengalami kemunduran ekonomi, tetapi decade berikutnya di
Tasmania ditemukan tambang tembaga, perak, dan barang-barang mineral lainnya.
2. Queensland
Sejak memisahkan diri dan membentuk koloni sendiri, Queensland mengalami
kemajuan dalam bidang ekonomi, hal ini terjadi karena didukung oleh kekayaan
alam yang melimpah. Peternakan juga mengalami kemajuan. Selain itu terdapat
penyelewengan karena dalam perkembanganya queensland membutuhkan tenaga kerja
yang dibutuhkan untuk menyokong perkebunan tebu yang biasa disebut kanakas. Kanakas
sendiri adalah penduduk asli dari pulau – pulau Pasifik yang diculik untuk
dijual pada pemilik perkebunan tebu untuk dijadikan pekerja.
3. Australia Selatan
Terjadinya penyimpanngan antara teori Wakefield dengan keadaan koloni yang
sebenarnya. Pada masa gubernur yang pertama yaitu kapten Hindmarsh terjadi
dualisme kepemimpinan yang menimbulkan banyak persoalan. Adapun penyimpangan
yang lain adalah praktek makelar tanah dimana tanah yang mereka beli tidak
diolah menjadi lahan perkebunan tetapi mereka jual kembali untuk memperoleh
keuntungan.
4. Victoria
Masalah utama yang dihadapi Victoria pada permulaan koloni adalah penghuni
liar atau Squatters, para penghuni liar ini masuk ke teluk Portland dengan cara
illegal karena tidak mendapat persetujuan dari Inggris.
D. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya yang
melatar belakangi terbentuknya koloni Australia Selatan, Queensland dan
Victoria adalah untuk membentuk sebuah koloni baru yang dijadikan sebagai
tempat “pembuangan” narapidana. Selain itu karena tanah di ketiga koloni itu
dianggap cocok untuk pemukiman, maka banyak dari orang yang juga pindah dan
menetap di koloni-koloni tersebut.
Seiring dengan perkembangan, ketiga koloni itu dapat dikatan berjalan
mulus, banyak kendala yang terjadi pada awal terbentuknya menjadi sebuah
koloni. Misalnya di koloni Queensland, menghadapi permasalahan yang timbul
karena penduduk bebas yang tidak diijinkan memasuki wilayah tersebut.
Koloni-koloni yang baru terbentuk itu tentu saja menimbulkan dampak, karena
memang koloni ini banyak menghadapi masalah. Dampak yang ditimbulkan dengan
terbentuknya koloni Australia selatan, Queensland maupun Victoria, seperti yang
terjadi di Australia Selatan adalah terjadinya dualisme kepemimpinan. Sedangkan
di Queensland dampaknya adalah penculikan terhadap oaring Kanakas yang
dijadikan pekerjaan pada perkebunan tebu.